angin berbicara ketulusan jiwa
terhalang oleh pedihnya antiseptik
antiseptik yang membuku kata-kata
seorang manusia mangsa
rakusnya antiseptik.
Pedih
umpana ubat perwatakan pedih
pedih menghalusi tiap tiap sel
pedih meracuni setiap darahku
membikin aku marah dalam kebencian
kebencian setiap racun
sel dan nafasku
Racuni jiwaku
dikala antiseptik yang membelakang
prinsip sosialisme harian
jerkah dalam sesuatu fenomena
idealogi dan fantasi
dalam sejauh usia yang jengkal
meracuni iris mataku
dikala antiseptik belum melihat
sesuatu realiti dan
mimpi
No comments:
Post a Comment